Merdeka Mengajar

pelatihan-mandiri-platform-merdeka

IGI siap mengawal RUU Sisdiknas

Lawan Krisis Pembelajaran, Tingkatkan Kemampuan Dasar Siswapelatihan-mandiri-platform-merdeka

Organisasi Profesi Guru

SINERGI IGI untuk INDONESIA MAJU|Bengkulu,10-11 April 2021

Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Membangun Sinergi Ekosistem Digital Sekolah

Adopsi teknologi dalam pembelajaran, juga merupakan salah satu rumusan program Kemendikbud mengenai digitalisasi sekolah sebagai upaya untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia dalam menghadapi revolusi industri 4.0

Guru Belajar Seri Masa Pandemi Covid-19

Adanya program guru belajar Kemdikbud ini dikarenakan adanya perubahan cara belajar selama masa pandemi Covid-19

Seri Guru Belajar Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH)

PKH bagi para guru SMP dan SMA/SMK di Indonesia dirancang agar Anda dapat mendukung peserta didik dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21

Sabtu, 13 April 2024

Lomba Blog UNY 2024

Lomba Blog UNY diadakan dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-60 Universitas Negeri Yogyakarta. Peserta dari lomba blog ini terdiri dari 3 kategori Mahasiswa UNY, Sekolah, dan Umum.

Lomba Blog UNY 2024

Setiap kategori akan diambil Juara I, II, III, Juara Harapan I dan Juara Harapan II dengan total hadiah 18 jutaan

Syarat Artikel
  • Artikel minimal terdiri dari 500 kata dengan menggunakan bahasa Indonesia.
  • Artikel memiliki keunikan, lolos dari verifikasi plagiarism, merupakan hasil tulisan sendiri dan belum pernah diikutsertakan pada lomba sejenis yang lain.
  • Artikel belum pernah dipublikasikan di halaman media cetak, media daring, media blog/situs web, dan/atau media publikasi lainnya.
  • Artikel harus dipublikasikan dalam bentuk blog pribadi dan atau website sekolah
  • Artikel wajib menyertakan tautan ke website https://uny.ac.id/
  • Artikel tidak boleh melanggar hukum dan norma yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Memasang banner dengan link ke https://lombablog.uny.ac.id/ di frontpage blog. Unduh banner disini.
  • Setiap artikel yang disubmit wajib dilampirkan bukti sharing ke social media seperti facebook, linkedin, instagram, twitter, minimal ke 3 Sosial Media yang dimiliki
Pendaftaran dan Informasi selengkapnya silahkan kunjungi laman https://lombablog.uny.ac.id/


Kamis, 16 November 2023

Kurikulum Merdeka : Administrasi ?

Ada yang beranggapan bahwa administrasi kurikulum merdeka semakin ribet bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Prediksi ini benar, bila seorang guru hanya bermodalkan copy paste (copas). Sebab yang dipotret secara kebetulan sudah dalam bentuk pengembangan. Di lain pihak, administrasi kurikulum merdeka justru lebih sederhana, asal dalam membuat kelengkapan administrasi langsung bersumber dari pusat.

Saya nukilkan beberapa pendapat orang yang tergabung dalam sebuah grup Matematika Nusantara. Topik ini menjadi hangat, karena selalu disusul dengan pernyataan sahabat-sahabat dalam memandang sebuah masalah sekaligus yang pernah mempraktekkan.

Dalam hal apa pun kita itu cenderung mencontoh. Itu sudah sifat bawaan manusia. Membuat PTK, skripsi, tesis, disertasi, termasuk modul ajar, kalau tidak mencontoh mana bisa. Konsep sedetail apa pun sulit dikerjakan bila tidak ada contohnya. Coba suruh guru membaca pedoman Pembelajaran dan Asesmen, lalu suruh buat modul ajar tanpa contoh, bakalan kesulitan dan bingung.

Celakanya contoh modul ajar yang dibuat oleh pemerintah yang dalilnya membantu, pada akhirnya menemui keribetan. Maka langsung tertancap pola piker, bahwa membuat modul ajar itu rumit. Contoh modul ajar yang kusut itu dibawa dari hulu ke hilir. Dari narasumber “tingkat langit” hingga “tingkat bumi”.

Narasumber mungkin tidak membaca Peraturan Menteri tentang standar proses, tidak membaca regulasi yang terkait dokumen perencanaan pembelajaran, paparan turun-temurun yang dipakai yang dari atas itu.

Walhasil pelatihan kurikulum merdeka lebih pada memodifikasi pembuatan administasi atau perangkat ajar. Pelatihan seminggu pun belum tentu paham. Oleh karena itu terjadi anggapan kuat bahawa administrasi kurikulum merdeka menjadi lebih ribet. Bukan salah guru, salah “mereka” yang terlalu “bersemangat” dalam membawa ide.

Kurikulum Merdeka adalah program pendidikan yang diperkenalkan di Indonesia untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dalam mengembangkan kurikulum mereka sendiri. Ini dapat memengaruhi berbagai aspek administrasi di sekolah, seperti perencanaan, pelaporan, dan evaluasi kurikulum.

Sebenarnya maksud dari kurikulum merdeka itu adalah:
  1. Sekolah sebaiknya perlu mengubah tata kelola mereka untuk mengakomodasi Kurikulum Merdeka, termasuk perubahan dalam manajemen administratif.
  2. Sekolah memiliki lebih banyak kebebasan untuk menentukan konten kurikulum mereka sendiri. Ini dapat memerlukan perencanaan yang lebih rinci dan pemantauan yang cermat.
  3. Sekolah seyogyanya mengembangkan metode pengukuran dan evaluasi yang sesuai dengan kurikulum yang mereka rancang.
Saran beberapa teman, sebaiknya guru jangan terlalu percaya kepada fasilitator atau nara sumber tanpa melihat langsung referensinya. Sebab jalan yang sudah berbelok, akan sulit menemukan kembali jalur utama.


**) Dari berbagai Sumber

Rabu, 01 November 2023

TIPS DAN TRIK : LULUS PMM -Platform Merdeka Mengajar

Berikut ini sebuah Trik dan Teknik dari pengalaman agar dapat Lulus Topik 1 Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar melalui aplikasi yang disebut Platform Merdeka Mengajar (PMM). 

Sabtu, 14 Oktober 2023

PUISI OKTOBER BULAN BAHASA

Puisi adalah bentuk seni sastra yang menggunakan bahasa secara kreatif untuk mengungkapkan perasaan, ide, atau pengalaman. Puisi sering kali memanfaatkan gaya bahasa, ritme, dan pemilihan kata yang cermat untuk menciptakan gambaran atau kesan yang mendalam. Puisi bisa berupa rangkaian kata atau kalimat yang disusun dengan perhatian pada suara, ritme, atau penggunaan kata-kata yang tidak biasa, sehingga menghasilkan ekspresi yang lebih intens atau menghadirkan dunia emosi dan pikiran penulisnya.

Jumat, 13 Oktober 2023

Dilema Bahasa Pergaulan Siswa Terhadap Bahasa Indonesia

Bahasa adalah sarana utama komunikasi manusia. Setiap bahasa memiliki keunikan dan peran yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, bahasa resmi dan bahasa nasional adalah Bahasa Indonesia. Namun, di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi, para siswa sering kali mengalami dilema terkait bahasa pergaulan mereka.

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi

Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam struktur sosial, politik, dan pendidikan Indonesia. Sebagai bahasa resmi, Bahasa Indonesia digunakan dalam semua lembaga pemerintahan, di dunia kerja, dan di berbagai bidang lainnya. Oleh karena itu, penggunaan yang baik dan benar dari Bahasa Indonesia merupakan keterampilan yang penting untuk dikuasai oleh setiap warga negara.

Dalam lingkungan pendidikan, Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa memiliki pemahaman yang kuat tentang bahasa ini.

Apakah Dilema ?

Dalam buku teks psikologi seperti "Psikologi Umum" oleh Surya, dkk., dan "Psikologi Sosial" oleh Baron dan Branscombe, sering mengulas konsep dilema sebagai situasi konflik antara dua atau lebih pilihan yang sulit. Di samping itu, kamus psikologi seperti "Kamus Psikologi" oleh David G. Myers dan "Kamus Ilmiah Populer" oleh Prof. Dr. A. Teeuw dan Prof. Dr. S. Hasibuan juga merinci pengertian dilema dalam konteks psikologi dan bahasa yang lebih umum.

Namun, perlu diingat bahwa definisi dilema dapat bervariasi tergantung pada disiplin ilmu atau konteks tertentu di mana konsep tersebut digunakan. Oleh karena itu, dalam menulis atau merujuk sumber, penting untuk merujuk kepada sumber-sumber yang sesuai dengan disiplin ilmu atau konteks tertentu yang sedang dibahas.

Dilema Bahasa Pergaulan

Meskipun Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, siswa seringkali mengalami dilema saat berinteraksi dengan teman sebaya mereka. Dalam pergaulan sehari-hari, siswa sering kali menggunakan bahasa yang lebih santai, yang seringkali mencampurkan Bahasa Indonesia dengan bahasa daerah atau bahasa asing seperti Bahasa Inggris.

Ini menciptakan dilema, terutama di kalangan siswa yang aktif dalam media sosial dan memiliki eksposur yang tinggi terhadap bahasa-bahasa asing. Mereka mungkin merasa bahwa penggunaan Bahasa Indonesia yang benar terlalu kaku dan formal untuk digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Sebaliknya, mereka mungkin merasa bahwa bahasa asing seperti Bahasa Inggris lebih keren dan relevan.

Dampak Negatif

Penggunaan yang tidak tepat atau campuran antara Bahasa Indonesia dan bahasa asing dapat berdampak negatif pada kemampuan siswa dalam menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Terutama dalam lingkungan pendidikan, ketidakmampuan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat menghambat kemajuan akademis siswa. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran dan mengekspresikan pemikiran mereka dengan jelas.

Selain itu, penggunaan yang tidak tepat dari Bahasa Indonesia juga dapat menciptakan kesenjangan sosial. Siswa yang tidak mampu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mungkin merasa kurang percaya diri saat berinteraksi dengan orang yang lebih mahir dalam bahasa ini. Mereka mungkin merasa terpinggirkan atau kurang mampu bersaing di dunia kerja.

Pentingnya Penguasaan Bahasa Indonesia yang Baik

Meskipun siswa mungkin menghadapi dilema dalam penggunaan bahasa, penting untuk mengingat bahwa Bahasa Indonesia adalah bagian integral dari identitas Indonesia. Bahasa ini mencerminkan budaya, sejarah, dan keragaman Indonesia. Oleh karena itu, penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah suatu keharusan.

Sekolah dan keluarga memiliki peran yang penting dalam memastikan bahwa siswa dapat menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik. Guru dapat memberikan pengajaran yang efektif dalam Bahasa Indonesia dan mengajarkan pentingnya penggunaan yang benar. Keluarga juga dapat berperan dengan memberikan dukungan dan memberikan contoh dalam penggunaan yang benar.

Solusi

Untuk mengatasi dilema bahasa pergaulan siswa, pendekatan yang seimbang perlu diterapkan. Siswa harus diberikan pemahaman bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang harus dikuasai dengan baik. Namun, mereka juga harus diberikan ruang untuk berkomunikasi dalam bahasa santai dan bahasa asing dalam konteks yang sesuai.

Sekolah dapat memberikan pelatihan dan dukungan khusus untuk meningkatkan penguasaan Bahasa Indonesia siswa. Selain itu, guru dapat memotivasi siswa dengan memperlihatkan pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mencapai kesuksesan akademis dan profesional.

Kesimpulan

Dilema bahasa pergaulan siswa terhadap Bahasa Indonesia menciptakan tantangan yang perlu diatasi. Penting untuk menjaga keseimbangan antara penggunaan bahasa yang santai dengan penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penguasaan bahasa ini tidak hanya penting untuk kesuksesan akademis, tetapi juga untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia. Dengan pendidikan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, siswa dapat mengatasi dilema ini dan menjadi pemakai Bahasa Indonesia yang terampil dan percaya diri.

Rabu, 11 Oktober 2023

Yuk ...bawa botol minum sendiri!

Membawa botol minum sendiri menjadi salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai, yang mudah dilakukan secara mandiri. Tidak hanya itu, ada banyak manfaat dari membawa botol minum sendiri. Misalnya, dapat meminimalkan mikroplastik, menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan dapat berhemat. Melansir dari laman Healthy Human Life, total ada 111 miliar botol plastik yang menjadi sampah. Bahkan, ada penelitian yang memperkirakan jika bakal ada lebih banyak plastik di laut dibandingkan ikan.


Nah, membawa botol minum sendiri ini mampu memberikan dampak yang cukup baik. Tidak hanya untuk lingkungan tapi juga tubuh. Jika Anda sedang bepergian, dan ternyata akses menuju lokasi cukup sulit, ditambah hari yang terik, tubuh memerlukan air untuk bertahan. Di sini, peran botol minum pakai ulang sangat penting. Begitu air habis, kita bisa mengisinya kembali tanpa harus membeli. Kabar baiknya, ada platform yang memudahkan kita mencari tempat isi ulang air minum. Ada yang menyediakan gratis, ada juga yang berbayar dengan biaya terjangkau. Namanya, Refill My Bottle. Di kota-kota besar di Indonesia, sudah dapat mengakses platform ini, seperti di Jakarta, Bali, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya. Anda bisa mengakses peta online di website Refillmybottle.com atau mengunduh aplikasinya di gadget.

Botol air mineral kemasan yang dijual di pasaran memang praktis, tapi di balik itu ada hal-hal penting yang harus diketahui sebelum membeli. Kebanyakan botol air minum kemasan plastik terbuat dari jenis plastik PET, yang mana jenis plastik ini mengandung antimony trioksida. Ini adalah zat yang dianggap sebagai karsinogen. Seperti yang kita ketahui, karsinogen ini mampu menyebabkan kanker pada jaringan hidup. Terlebih, jika semakin lama cairan dibiarkan dalam botol plastik jenis PET atau PETE, semakin besar potensi pelepasan zat antimony tersebut. Selain itu, mikroplastik sudah menyebar hingga masuk ke dalam tubuh manusia.

Ada banyak jenis botol minum pakai ulang yang bisa digunakan untuk mengurangi risiko. Berikut beberapa tips memilih botol minum pakai ulang yang aman dan awet:

Pilih Bahan yang BPA Free

Bisphenol A (BPA) merupakan bahan kimia yang ditemukan pada jenis plastik tertentu. Bahan kimia ini cukup berbahaya bagi tubuh, terutama bayi dan janin yang belum lahir. Jadi, sebelum membeli botol minum pakai ulang, periksa apakah botol tersebut sudah bebas dari BPA. Tandanya, Anda bisa melihat logo yang terpajang di kemasan botol. Jika tidak,  bisa mencari tahu di internet soal merek botol yang hendak dibeli, bahkan bisa menghubungi costumer service produsen botol tersebut, jika memang perlu.

Tidak Harus yang Berbahan Plastik

Jika enggan mencari tahu soal bahan plastik yang digunakan dalam botol minum, bisa mencari alternatif lain yakni dengan botol kaca atau logam. Namun, Anda masih perlu memperhatikan kalau botol yang hendak dibeli sudah memenuhi persyaratan food grade. Jika  memilih logam, pastikan terbuat dari bahan baja tahan karat dan bukan alumunium. Sedangkan untuk bahan kaca, memang lebih aman dari segi bahan. Tetapi, kaca sangat rentan pecah, sehingga harus berhati-hati ketika menyimpannya.

Pilih Desain dan Volume yang Sesuai

Selain dua tips memilih botol minuman sesuai bahan di atas, Sobat Laksmi juga perlu memperhatikan desain dan volume botol. Sesuaikan dengan kebutuhan, dan tidak hanya berpaku pada desain yang lucu saja. Jika Anda kerap minum, bisa mencari botol yang berukuran besar, misalnya satu liter. Namun, jika ingin botol yang lebih praktis, bisa membeli botol ukuran 500 ml. Tak hanya itu, pastikan Anda membeli botol yang mudah dibawa dan tidak merepotkan, karena tujuan utamanya adalah membawa botol minum sendiri.

Perawatan Botol Minum Pakai Ulang

Tak kalah penting dari tips memilih botol minum pakai ulang di atas. Jika Anda ingin botol minum awet dan tetap aman, perhatikan juga perawatannya. Sebelum digunakan, disarankan untuk mencuci botol minum terlebih dahulu. Jika ANDA menggunakan botol minum berbahan plastik, jangan cuci dengan air panas, cucilah dengan air dingin biasa. Lalu, jangan terlalu lama membiarkan botol di bawah sinar matahari terlalu lama. Namun, jika Anda menggunakan botol minum berbahan lain, Anda bisa lebih bersantai karena perawatannya cukup dengan mencuci dengan air dan berhati-hati dalam pemakaian.

Yuk... bawa botol minum sendiri!



Selasa, 10 Oktober 2023

Sejarah Plastik, Kegunaan hingga Bahayanya

Plastik menjadi salah satu teknologi ciptaan manusia yang paling canggih. Bagaimana tidak,.... Plastik muncul bak ‘penyelamat’ saat dunia tengah kebingungan mencari bahan yang digunakan dalam keseharian manusia, tapi yang bersifat elastis dan tahan lama. Sebelumnya, manusia bergantung pada alam, seperti serat kayu, gading, dan bahan alami lainnya. Tapi, karena dianggap dapat terlalu bergantung pada alam dan akan mengganggu ketersediaan sumber daya alam di bumi, para ahli berlomba-lomba mencari alternatif.

Waste4change dalam artikelnya yang berjudul The History of Plastic menyebut, pada tahun 80-an, istilah plastik yang awalnya merujuk pada bahan yang fleksibel, disebut sebagai bahan polimer. Awalnya polimer ini berasal dari banyak rantai molekul yang dapat ditemukan di alam, seperti selulosa dari tumbuhan. Seiring berjalannya waktu, para ahli menemukan berbagai bahan polimer sintetik sebagai bahan dasar membuat plastik.

Melansir dari laman Plastics Industry Association, munculnya plastik diawali dari tahun 1862 tepatnya di Pameran Internasional London. Alexander Parkes memperkenalkan plastik buatan untuk pertama kalinya. Namun perlu diketahui, perjalanan bahan pembuat plastik bermula belasan tahun sebelumnya. Charles Goodyear menemukan proses vulkanisasi yang menghasilkan bahan karet elastis dan kuat. Bahan temuan ini menjadi salah satu polimer kombinasi, dari bahan sintetik dan alam.

Temuan itu terus berkembang, dan muncul nama-nama ilmuwan seperti Charles Schonbein dari Swiss, John Wesley Hyatt dari Amerika Serikat, Leo Hendrik Baekeland dari Belgia, hingga ahli kimia Dupont, Wallace Carruthers yang menemukan bahan nylon. Dari hasil temuan para ilmuan itu, Pada tahun 1962, mulai bermunculan polimer sintetik dengan berbagai kombinasinya. Sebut saja jenis plastik PVC, HDPE, hingga bioplastik, yang hingga saat ini manusia gunakan hampir setiap hari di berbagai aspek kehidupan.

Kehadiran plastik saat itu, mengubah cukup banyak aspek kehidupan, salah satunya dari segi kesehatan. Waste4change menyebut peralatan medis terbantu karena hadirnya plastik atau polimer sintetik ini. Bahannya yang ringan, fleksibel dan awet, menjadi salah satu keunggulan plastik. Tidak hanya untuk kebutuhan medis saja, polimer sintetik ini juga berkembang ke berbagai ranah, seperti fashion, pangan, teknologi hingga pendidikan.

Saat ini, hampir setiap hari kita bisa menjumpai benda-benda yang berbahan polimer. Misalnya saja pakaian berbahan polyester dan nylon, peralatan makan yang berbahan plastik, hingga pembungkus makanan seperti plastik kresek. Kini, plastik seakan sudah menjadi bagian hidup manusia yang sulit untuk dilepaskan, ya..khan?

Dua abad lebih sejak lahirnya plastik menjadi bagian hidup manusia, kini plastik menjadi ancaman atas kehidupan manusia itu sendiri, juga kelestarian alam di bumi. Dari yang awalnya diciptakan untuk memudahkan aktivitasnya dan menjaga ketersediaan sumber daya alam, kini plastik jadi bumerang. Tumpukan sampah plastik yang tak dikelola dengan bijak, berdampak buruk bagi lingkungan, karena sifatnya yang terlalu awet hingga sulit diurai oleh alam. Akibatnya, plastik makin menumpuk dari tahun ke tahun. Berikut beberapa bahaya plastik:
  

Berbahaya bagi Kesehatan Tubuh Manusia

Plastik yang mengandung BPA (health-bisphenol-A) mengandung bahan beracun untuk tubuh. Kandungan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti asma, kerusakan hati, kerusakan otak dan saraf, hingga berbagai masalah ginjal. Beberapa ahli juga sudah menemukan, bahwa mikroplastik (potongan terkecil plastik), ditemukan dalam tubuh manusia. Sobat Laksmi bisa melihat penelitian ini di film dokumenter Pulau Plastik.



Berbahaya bagi Makhluk Hidup Lain di Bumi

Nah, pasti pernah mendapati video viral tentang kura-kura yang hidungnya tersumbat sedotan plastik hingga berdarah. Atau penemuan sampah plastik di dalam perut paus yang mati terdampar di Papua. Kehadiran plastik ternyata juga mengancam keberlangsungan hidup makhluk lain. Banyak hewan yang tidak mengenali plastik sebagai bahan yang berbahaya, dan mengira plastik adalah makanan. Karena sifat plastik yang sulit diurai, plastik akan bertahan di dalam tubuh hewan tersebut, hingga mengganggu pertumbuhannya. Akibatnya, bisa saja kematian. Jika banyak hewan yang mati, maka akan mengganggu keseimbangan dan kelestarian alam.

Penyu tersumbat sedotan plastik

Berbahaya bagi Lingkungan Alam

Plastik yang terus menumpuk, tak hanya di darat tapi juga di lautan, akan mengganggu keseimbangan alam. Di darat, tumpukan plastik akan menutupi tanah, dan membuat tanah kesulitan menyerap air dan sinar matahari, akibatnya kualitas tanah rusak. Di tanah yang rusak, tumbuhan akan sulit tumbuh. Sedangkan di air, plastik juga akan mengganggu aliran, mempersempit ruang bagi makhluk hidup air. Bahkan, ada ahli yang memperkirakan, jika di tahun 2050, jumlah plastik di laut akan lebih banyak dari ikan. Apabila, masalah soal sampah plastik ini tak kunjung diselesaikan.

Dari berbagai bahaya plastik itu, cepat atau lambat juga akan berpengaruh bagi kehidupan manusia. Jadi, alangkah baiknya, kita harus lebih bijak dalam menggunakan plastik, terlebih plastik sekali pakai. Bukan berarti menghentikan plastik, adalah solusi terbaik. Tapi bijak dalam memakai dan memanfaatkannya, tidak membuang sembarangan dan bertanggung jawab penuh atas sampah plastik yang dihasilkan.


The History of Plastic

Let’s look back to how plastic was made: what’s the intention behind it, and what waits us in the future?



Cara Orang Korea Selatan Menangani Permasalahan Sampah

Sobat, tentu sudah tak asing lagi dengan Drama Korea (drakor) yang berasal dari Korea Selatan. Lewat drama-drama itu, kita bisa melihat bagaimana kehidupan di Korea Selatan secara tidak langsung. Bukan cuma soal makanan, fashion dan make up-nya yang bisa dikulik, tapi juga soal bagaimana cara orang Korea Selatan menangani masalah sampah mereka. Sobatku, mungkin pernah mendengar beberapa judul drama seperti My Holo Love, Because This is My First Life, Lovestruck in The City atau Move to Heaven. Di beberapa drama itu, ada adegan soal bagaimana mereka memperlakukan sampah.

Sabtu, 15 Juli 2023

Menggerakkan Komunitas Belajar Untuk Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka

Definisi Komunitas Belajar. Komunitas belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah dimana mereka berpartisipasi aktif
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, komunitas belajar mendukung guru, tenaga kependidikan dan pendidik lainnya untuk dapat mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi saat implementasi Kurikulum Merdeka

Tujuan Komunitas Belajar

Dalam membangun komunitas belajar terdapat lima tujuan utama, yaitu:Mengedukasi anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik
Mendukung dengan merancang interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas
Membina anggota kelompok dengan mengajak anggota kelompok untuk mulai belajar dan belajar secara berkelanjutan
Mendorong anggota dengan mempromosikan pekerjaan dari anggota melalui saling berbagi dan diskusi
Mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan sehari-hari (Wenger, 1998)

Manfaat belajar di dalam Komunitas
  1. Membangun jejaring antara pendidik yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan untuk bertemu
  2. Memberikan ruang bagi pendidifi untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, isu kontekstual, pengalaman pribadi yang dapat membangun pemahaman dan wawasan terkait pembelajaran
  3. Membangun dialog atau diskusi antar rekan sejawat yang dapat mengeksplorasi strategi dan solusi baru atas tantangan yang dihadapi dan saling mendukung dalam proses pengembangan diri
  4. Menstimulasi pembelajaran dengan menjadi wadah untuk komunikasi, mentoring, coaching, dan refleksi diri
  5. Membagikan pengetahuan yang ada untuk membantu anggota dalam meningkatkan praktik mereka dengan menyediakan forum untuk mengidentifikasi solusi untuk masalah umum dan proses untuk mengumpulkan dan mengevaluasi praktik terbaik
  6. Memperkenalkan proses kolaboratif kepada kelompok dan organisasi untuk mendorong gagasan dan pertukaran informasi
  7. Mendorong anggota komunitas untuk mengembangkan aksi nyata dengan hasil yang terukur
  8. Menghasilkan pengetahuan baru untuk membantu anggota mengubah praktik untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan dan teknologi Cambridge, Kaplan, Suter (2005)

Siklus belajar di dalam Komunitas
  1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar atau permasalahan yang sedang dihadapi oleh anggotanya
  2. Berbagi masalah dan mengembangkan proses untuk mencari solusi
  3. Berbagi pengalaman menjalankan praktik mengajar atau belajar
  4. Berdiskusi untuk merefleksikan kegiatan praktik yang telah dilakukan
  5. Mendokumentasikan kegiatan dan hasil diskusi sebagai bahan belajar anggota
Peran Komunitas belajar dalam implementasi Kurikulum Merdeka
  1. Komunitas belajar berperan untuk:Memfasilitasi belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka
  2. Memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah dan berbagi praktik baik seputar Kurikulum Merdeka
  3. Memfasilitasi kolaborasi pengembangan perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka
  4. Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat
Penggerak komunitas diharapkan dapat mendorong peran ini terwujud di dalam komunitas belajar. Penggerak komunitas dapat berbagi tugas dengan rekan anggota komunitas sehingga semua dapat berpartisipasi aktif

Peran #1:
  • Memfasilitasi belajar bersama tentang Kurikulum MerdekaMempelajari hal baru seperti Kurikulum Merdeka akan lebih mudah dan menyenangkan bersama rekan sejawat.
  • Kemdikbudristek telah menyiapkan berbagai bahan yang dapat menjadi sumber belajar bagi Guru, Kepala Sekolah, Tenaga Kependidikan dan Pendidik Lainnya, namun pemahaman akan lebih kuat terbangun melalui diskusi bersama rekan sejawat.
  • Belajar bersama dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan solidaritas para anggota komunitas saat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
Peran #2:
  • Memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah dan berbagi praktik baik seputar Kurikulum MerdekaAnggota komunitas belajar dapat berbagi masalah yang sedang dihadapi saat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, sehingga anggota yang lain dapat membantu diskusi dan mencari penyelesaian masalahnya. Proses membantu rekan sejawat ini akan menjadi pembelajaran berharga bagi anggota komunitas belajar.
  • Selain itu, anggota komunitas belajar juga dapat berbagi praktik baik yang dapat menginspirasi rekan sejawat dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Praktik-praktik ini dapat didokumentasikan dan dipublikasikan untuk menjadi pembelajaran bagi rekan yang lebih luas
  • Topik-topik yang dapat didiskusikan antara lain seputar pembelajaran dan asesmen, pengembangan projek penguatan pelajar pancasila, penyesuaian pembelajaran, pengembangan kurikulum operasional Satuan Pendidikan dan lainnya
Peran #3:
  • Memfasilitasi kolaborasi pengembangan perangkat ajar berbasis Kurikulum MerdekaKomunitas belajar bisa memfasilitasi pengembangan perangkat ajar yang dapat digunakan dan disesuaikan untuk kepentingan pembelajaran seperti alur tujuan pembelajaran, modul ajar, modul projek, bahan ajar dan bahan asesmen.
  • Kolaborasi pengembangan perangkat ajar akan mempermudah tugas pendidik komunitas, membantu rekan sejawat yang belum bisa mengembangkan perangkat ajar secara mandiri dan memperkaya produk-produk yang dihasilkan.
  • Karya anggota komunitas belajar juga dapat dibagikan di Platform Merdeka Mengajar untuk dapat menjadi inspirasi bagi rekan guru lain
Peran #4:
  • Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawatProses implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun pertama pasti memberikan banyak pembelajaran bagi Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidik Lainnya. Refleksi sangat esensial dalam setiap pembelajaran untuk melihat dampak proses pembelajaran terhadap diri dan tujuan yang ingin dicapai.
  • Komunitas belajar bisa memfasilitasi proses refleksi dan perencanaan perbaikan serta rencana belajar lanjutan bagi anggotanya. Proses refleksi bersama akan memperkaya pengalaman belajar anggota komunitas
Menggunakan Platform Merdeka Mengajar untuk menggerakkan komunitas belajar
📃Apa saja sumber belajar Kurikulum Merdeka bagi komunitas belajar?
📃Daftar Komunitas Belajar di Seluruh Indonesia
📃Buku saku dan panduan memfasilitasi komunitas belajar dengan menggunakan PMM
📃Fitur Webinar bagi penggerak Komunitas
📃Modul belajar topik Kurikulum Merdeka
📃Contoh Perangkat Ajar
📃Prinsip Dasar Kurikulum Merdeka dan Penjelasan Profil Pelajar Pancasila, Capaian Pembelajaran dan Contoh Alur Tujuan Pembelajaran

Sumber #1
Daftar komunitas belajar yang berkomitmen mendukung implementasi Kurikulum Merdeka
Komunitas belajar yang sudah mengikuti pelatihan akan terdaftar sebagai komunitas yang siap berbagi dan memfasilitasi belajar Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidik Lainnya untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

Deskripsi komunitas dan bagaimana cara bergabung ke dalam komunitas akan tersedia di PMM dan dapat dilihat oleh rekan sejawat lainnya

Sumber #2
Buku saku dan panduan memfasilitasi belajar anggota komunitas dengan menggunakan PMM Buku saku Penggerak komunitas belajar akan membantu pengembangan komunitas belajar di lingkungannya. 
Buku ini berisikan lembar kerja yang bisa dipakai penggerak bersama anggota Komunitas
Panduan memfasilitasi belajar topik di Pelatihan Mandiri platform Merdeka Mengajar berisikan langkah-langkah belajar bersama secara partisipatif dengan tujuan memperkuat pemahaman anggota komunitas tentang Kurikulum Merdeka
Kedua hal ini dapat diunduh di Platform Merdeka Mengajar

Sumber #3
Fitur Webinar
Komunitas belajar yang telah mengikuti webinar dan telah menyelesaikan topik Kurikulum dan topik Perencanaan Pembelajaran dapat membuat webinar untuk belajar bersama anggota komunitas

Kehadiran berbagai topik webinar yang dibuat oleh komunitas belajar diharapkan membantu pemahaman Guru dan Tenaga Kependidikan dan Pendidik Lainnya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

Sumber #4
Contoh Perangkat Ajar
seperti: Buku Murid, Buku Guru, Modul Ajar, Modul Projek dan Bahan Ajar

Sumber #5
Modul pelatihan mandiri guru topik Kurikulum Merdeka

Sumber #6
Prinsip Dasar Kurikulum MerdekaProfil Pelajar Pancasila, Capaian Pembelajaran dan Contoh Alur Tujuan Pembelajaran

SOAL PRE TEST/POST TEST PENGUATAN KOMITE PEMBELAJARAN (PKP) SEKOLAH PENGGERAK TAHUN 2022

Program Sekolah penggerak Angkatan I dan II telah selesai dilaksanakan dan menunggu pengumuman Program Sekolah Penggerak Angkatan III tahun 2022. Setelah Sekolah Penggerak yang Lulus di umumkan, maka Kepala sekolah, Guru, dan Pengawas Sekolah Pembina akan mengikuti Bimbingan Teknis (BIMTEK) Penguatan Komite Pembelajaran (PKP) yang dilaksanakan selama 2 (dua) minggu.


Kegiatan Bimtek yang dikemas dalam bentuk Learning Management System (LMS) dari Moodle ada yang dilaksanakan secara Asinkronus (offline/tidak tatap maya) dan Sinkronus (Online/tatap maya dengan Narasumber). Pelaksanaan kegiatan Asinkronus disini maksudnya peserta membuka LMS dan membaca, mengerjakan tugas mandirinya, mendownload materi kegiatan sesuai topik. Pelaksanaan kegiatan Sinkronus disini maksudnya peserta membuka LMS dan melakukan kegiatan melalui Google Meet, lalu membaca dan mengerjakan tugasnya secara individu atau kelompok (ruang kolaborasi), mengupload/mengunggah tugas individu/kelompok pada LMS dan memberi komentar terhadap jawaban peserta lain.

Adapun Materi yang di pelajari pada kegiatan Bimtek yang diikuti Guru, Kepsek, ( point 1 s/d 5) dan Pengawas Sekolah ( point 1 s/d 6) adalah sebagai berikut:

  1. Pendahuluan
  2. Orientasi Pelatihan
    -Orientasi Program Sekolah Penggerak dan Pelatihan dan Tes Awal
    -Pengenalan platform belajar (LMS dan Microlearning)
  3. Materi Kurikulum
    -Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru
    -Pembelajaran Mandiri pada Platform Merdeka Mengajar
    -Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah 1
    -Pemahaman Capaian Pembelajaran
    -Merancang Pembelajaran 1
    -Merancang Pembelajaran 2
    -Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
    Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah 2
  4. Materi Perencanaan Berbasis Data
    -Perencanaan Berbasis Data 1
    -Perencanaan Berbasis Data 2
  5. Platform Teknologi Prioritas
    -Pengenalan Platform Teknologi Prioritas
  6. Materi Pengawas Sekolah
    -Peran Pengawas Sekolah sebagai Pemberdaya
    -Keterampilan Sosial Emosional
    -Coaching
    -Fasilitasi
    -Tes Akhir dan Evaluasi

Sebelum Pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan Bimtek akan diadakan Pre Test dan Post Test sebanyak 50 Soal Pilihan Ganda dengan 4 opsi (A/B/C/D) yang nantinya dilaksanakan secara online dan berdurasi 120 menit. Berikut ini kami akan membagikan soal dan jawaban yang admin kutip dari berbagai sumber sebagai berikut:

SOAL LATIHAN PRE TEST/POST TEST

  1. Ibu Sri telah selesai menjalankan lokakarya dengan topik Penerjemahan Visi Misi dan Program Sekolah kepada komite pembelajaran. Hari ini, Bapak Ahmad hadir untuk menjalankan sesi coaching bulanan, yang salah satu topiknya adalah refleksi lokakarya yang sudah terlaksana minggu yang lalu. Pertanyaan mana di bawah ini yang merupakan bagian dari percakapan refleksi?
    A. Apa saja menurut Ibu Sri faktor-faktor yang menyebabkan Lokakarya kemarin belum efektif?
    B. Pemahaman baru apa yang Ibu Sri dapatkan dari Lokakarya minggu lalu?
    C. Apa yang ingin ibu Sri kembangkan setelah Lokakarya?
    D. Dari capaian kompetensi yang telah disepakati sebelumnya bagaimana Ibu Sri menilai keberhasilan Ibu setelah Lokakarya?
  2. Kemampuan/informasi awal yang dimiliki oleh siswa sebelum memahami materi baru yang akan dipelajari disebut ..
    A. Pengetahuan prasyarat
    B. Pemahaman bermakna
    C. Pertanyaan pemantik
    D. Umpan balik
  3. Berikut ini adalah pengguna TanyaBOS, kecuali…
    a. Operator Sekolah
    b. Kepala Sekolah
    c. Guru
    d. Siswa
  4. Ketersediaan tenaga pengajar juga menjadi faktor penting dalam pengorganisasian penjadwalan pembelajaran. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan, kecuali…
    a. Daftar pengajar mata pelajaran tertentu
    b. Lokasi tempat tinggal tenaga pengajar
    c. Daftar tenaga pengajar
    d. Jumlah jam mengajar
  5. Dari beberapa pilihan berikut, manakah tahapan yang benar dalam melakukan perencanaan berbasis data?
    a. Refleksi diri – perencanaan program pendidikan – pelaksanaan program perbaikan – Potret Kondisi Sekolah
    b. Potret Kondisi Sekolah – Refleksi diri – perencanaan program pendidikan – pelaksanaan program perbaikan
    c. perencanaan program pendidikan – pelaksanaan program perbaikan – Refleksi diri – Potret Kondisi Sekolah
    d. Potret Kondisi Sekolah – perencanaan program pendidikan – pelaksanaan program perbaikan – Refleksi diri
  6. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan merupakan dokumen yang bersifat…
    a. Fleksibel dan dinamis
    b. Tertutup dan rahasia
    c. Statis dan permanen
    d. Definit dan absolut
  7. Berikut adalah potongan kalimat CP dari Bidang Studi IPAS untuk Fase C (digunakan untuk soal nomor 3 – 5):
    Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi dan cahaya) peserta didik mendemonstrasikan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi serta mengusulkan upaya-upaya individu maupun kolektif yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta penemuan sumber energi alternatif yang dapat digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.
    SD Baru Tumbuh adalah sekolah swasta yang lokasinya dekat dengan area pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Orangtua siswa sebagian besar bekerja di area pertambangan dan perkebunan.
    SD Segara adalah sekolah swasta yang terletak di kaki gunung, mayoritas orangtua bekerja sebagai buruh tani. Lokasi SD Segara dekat dengan salah satu mata air yang jadi sumber kehidupan desa.
    Manakah kalimat Tujuan Pembelajaran yang sudah memasukkan karakteristik sekolah secara spesifik di dalamnya? (mengacu pada potongan kalimat CP di nomor 3).
    A. Siswa mengklasifikasikan jenis energi bunyi dan cahaya serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
    B. Siswa menyelidiki peran dan hubungan timbal balik antar unsur dalam ekosistem pantai, hutan, dan rawa.
    C. Siswa menyelidiki area mata air sebagai salah satu sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan melalui pengamatan.
    D. Siswa menganalisis perilaku manusia dan masalah di Jakarta yang memengaruhi kestabilan ekosistem hutan.
  8. Pengawas sekolah memfasilitasi proses pengembangan program sekolah untuk menciptakan ekosistem belajar yang aman dan nyaman bagi guru dan murid dengan melibatkan seluruh komponen sekolah. Pernyataan tersebut merupakan indikator pengawas sekolah berdaya dari kategori ….
    a. kepemimpinan manajemen sekolah
    b. kepemimpinan pengembangan sekolah
    c. kepemimpinan pembelajaran
    d. pengembangan diri dan orang lain
  9. Setiap kalimat CP pada Bidang Studi memiliki karakteristiknya masing-masing. Pernyataan yang tepat terkait hal tersebut antara lain…
    1. CP Bidang Studi Bahasa Indonesia menekankan pada kompetensi yang perlu dicapai peserta didik. Guru boleh menggunakan berbagai konten/materi untuk mencapainya.
    2. Konten dan kompetensi pada CP Matematika tidak harus disampaikan/dicapai secara berurutan.
    3. CP Bidang Studi IPAS mencantumkan inti materi (konten) dan kompetensi secara eksplisit/jelas.
    4. CP Bidang Studi PKn adalah yang paling sulit diterjemahkan karena hanya berisi rangkaian kalimat-kalimat teori abstrak.
      A. 1 dan 3
      B. 1 dan 4
      C. 2 dan 4
      D. 1 dan 2
  10. Berikut ini adalah hal yang menjadi pertimbangan guru pada saat memilih bahan ajar adalah…
    A. Bahan ajar utama adalah buku yang disediakan oleh pemerintah berupa buku guru dan buku siswa.
    B. Bahan ajar visual dan audiovisual adalah pertimbangan wajib bagi guru saat mengembangkan bahan ajar.
    C. Apabila menggunakan buku pedoman dari pemerintah, guru tidak perlu menyesuaikan dengan ATP, kebutuhan dan karakteristik sekolah masing-masing.
    D. Bahan ajar bersifat variatif. Bisa berupa bahan ajar cetak dan bahan ajar non-cetak.
  11. Berikut adalah langkah-langkah perencanaan projek yang disarankan di dalam dokumen Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
    1. Merancang alokasi waktu dan dimensi Profil Pelajar Pancasila
    2. Membentuk tim fasilitasi projek
    3. Mengidentifikasi tingkat kesiapan sekolah
    4. Memilih tema umum
    5. Menentukan topik spesifik
    6. Merancang modul projek
      Urutan langkah-langkah perencaan projek tersebut dapat diubah sesuaikan dengan strategi yang dipilih oleh sekolah. Berikut merupakan urutan penyesuaian yang tepat/logis adalah…

A. 1. Memilih tema umum

  1. Menentukan topik spesifik
  2. Mengidentifikasi tingkat kesiapan sekolah
  3. Membentuk tim fasilitasi projek
  4. Merancang modul projek
  5. Merancang alokasi waktu dan dimensi Profil Pelajar Pancasila

B. 1. Merancang alokasi waktu dan dimensi Profil Pelajar Pancasila

  1. Mengidentifikasi tingkat kesiapan sekolah
  2. Memilih tema umum
  3. Menentukan topik spesifik
  4. Merancang modul projek
  5. Membentuk tim fasilitasi projek

C. 1. Mengidentifikasi tingkat kesiapan sekolah

  1. Merancang alokasi waktu dan dimensi Profil Pelajar Pancasila
  2. Memilih tema umum
  3. Membentuk tim fasilitasi projek
  4. Menentukan topik spesifik
  5. Merancang modul projek

D. 1. Membentuk tim fasilitasi projek

  1. Mengidentifikasi tingkat kesiapan sekolah
  2. Merancang alokasi waktu dan dimensi Profil Pelajar Pancasila
  3. Merancang modul projek
  4. Memilih tema umum
  5. Menentukan topik spesifik

  1. Pengaturan alokasi waktu belajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah sebagai berikut …
    A. Alokasi waktu disesuaikan dengan jumlah kelas paralel dari satu satuan pendidikan
    B. Tema disisipkan dan tidak terpisah dari mata pelajaran
    C. Diambil dari total JP per mata pelajaran dalam satu tahun ajaran dengan tetap terintegrasi dengan mata pelajaran tertentu
    D. Dipisahkan sekian persen dari total JP per mata pelajaran per tahun dan dilakukan secara terpisah sesuai tema Projek yang ditentukan
  2. Ketika kita melihat perilaku orang lain yang tidak terkendali atau ketika kita memiliki prasangka buruk terhadap orang lain, pertanyaan empatik apa yang mana yang dapat kita ajukan untuk menghilangkan prasangka …
    A. Apa yang dirasakan orang tersebut?
    B. Semua jawaban benar.
    C. Reaksi seperti apa yang dapat menyulut atau menenangkan emosinya?
    D. Apa yang saya rasakan jika saya berada di situasinya?
  3. Selama sesi coaching dengan para kepala sekolah yang menjadi binaannya, Bapak Ahmad senantiasa menerapkan RASA dan TIRTA. Tindakan mana di bawah ini yang menunjukkan penerapan RASA dan TIRTA?
    A. Sepanjang sesi coaching, Bapak Ahmad mencatat ucapan kepala sekolah dan fokus melihat catatannya.
    B. Di akhir sesi, Bapak Ahmad menyimpulkan hasil dari sesi coaching.
    C. Pada saat sesi, Bapak Ahmad memberikan saran kepada kepala sekolah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pribadinya.
    D. Di awal sesi coaching, Bapak Ahmad menanyakan topik apa yang ingin dibicarakan oleh kepala sekolah serta hasil apa yang ingin didapatkan di akhir sesi.
  4. Pilih pernyataan yang benar dari perbedaan antara Profil Pendidikan Daerah dengan Satuan Pendidikan
    A. Profil Pendidikan Daerah terdiri dari agregat seluruh indikator satuan pendidikan dan inidkator kinerja khusus daerah. Profil Satuan Pendidikan tidak memiliki indikator yang mengukur indikator kinerja khusus daerah
    B. Profil Satuan Pendidikan terdiri dari indikator yang merupakan potret mutu layanan satuan tersebut, sehingga menjadi akuntabilitas kepalas sekolah dalam peningkatan mutunya.
    C. Profil Satuan Pendidikan memiliki indikator yang lebih rinci dibandingkan Profil Pendidikan Daerah
    D. Profil Pendidikan Daerah merupakan agregat per jenjang dari seluruh Profil Satuan Pendidikan di wilayahnya.
  5. Bapak Ahmad telah selesai melakukan bimtek untuk fasilitator. Sekarang dia sudah siap untuk mendampingi para kepala sekolah yang menjadi binaannya. Salah satu tugas dan tanggung jawabnya adalah melakukan coaching terhadap kepala sekolah satu bulan sekali untuk masing-masing kepala sekolah. Tidak hanya dalam sesi coaching, Bapak Ahmad juga berusaha untuk menerapkan kompetensi coaching selama berinteraksi dengan para kepala sekolah yang menjadi binaannya. Tindakan mana di bawah ini yang menunjukkan penerapan kompetensi coaching?
    A. Bapak Ahmad selalu terbuka terhadap ide-ide kepala sekolah.
    B. Bapak Ahmad senantiasa bertanya kepada kepala sekolah berdasarkan apa yang dia pikirkan.
    C. Bapak Ahmad senantiasa mengaitkan pengalaman kepala sekolah dengan pengalaman pribadinya.
    D. Bapak Ahmad senantiasa mengarahkan kepala sekolah untuk melakukan hal-hal yang produktif.
  6. Hal-hal terkait struktur kurikulum yang perlu ditentukan sebelum pembuatan jadwal pembelajaran, kecuali…
    A. Kegiatan ekstrakurikuler
    B. Mata pelajaran wajib
    C. Mata pelajaran pilihan
    D. Visi dan misi satuan pendidikan
  7. Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang tepat untuk tahap P2 (perasaan) dalam struktur percakapan 4P, dalam refleksi mengenai penerapan pembelajaran berbasis projek.
    A. Seperti apa instruksi yang diberikan kepada siswa?
    B. Apa hal baru yang diperoleh oleh Ibu Bapak guru yang bisa diterapkan dalam pembelajaran ke depan?
    C. Sejauh mana tugas sudah dapat mendorong kerjasama di antara anggota kelompok?
    D. Bagaimana respons siswa dalam proses pengerjaan tugasnya?
  8. Proses analisis karakteristik dan lingkungan belajar satuan pendidikan dilakukan sebelum proses perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Dari pertanyaan-pertanyaan berikut, mana yang dapat digunakan untuk pengumpulan informasi saat proses analisis karakteristik dan lingkungan belajar satuan pendidikan?
    A. Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
    B. Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan pendidikan?
    C. Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik?
    D. Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik peserta didik?
  9. Di bawah ini adalah 5 KeterampIlan sosial emosional secara berurutan yang paling tepat adalah …
    A. Regulasi diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan kesadaran (mindfulness)
    B. Kesadaran diri, kesadaran sosial, regulasi emosi, keterbukaan pikiran, dan pengambilan keputusan
    C. Kesadaran diri, regulasi emosi, kesadaran sosial, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan
    D. Kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
  10. Pak Albertus dari Merauke Papua mencoba untuk menggunakan modul ajar yang dibuat oleh Bu Ratna dari Jawa Tengah. Berikut adalah modifikasi yang diperlukan oleh Pak Albertus agar modul yang dipilih relevan dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa di dalam kelas, kecuali …
    A. Menetapkan tujuan pembelajaran berdasarkan CP, ATP, disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik siswa.
    B. Menentukan desain pembelajaran dan bahan ajar yang relevan dengan situasi, kondisi dan karakteristik siswa.
    C. Menganalisis asesmen yang relevan dan menyesuaiakan dengan kondisi, perbedaan capaian dan karakteristik siswa.
    D. Memodifikasi modul ajar pada bagian sumber bahan ajar dan media yang digunakan yang terdapat di lingkungan sekolah. Diutamakan untuk tidak mengubah tujuan pembelajaran agar guru tidak perlu mengubah kegiatan inti dan asesmen yang dipilih.
  11. Dalam pelajaran matematika di sebuah kelas 4 SD, sebanyak 28 siswa tengah mempelajari hubungan antara operasi perkalian dan pembagian. Sejumlah 3 siswa sangat menguasai konsep perkalian dan pembagian, terlihat dari kemampuan mereka memecahkan aneka persoalan perkalian dan pembagian dengan variasi cara. Sementara 21 siswa memahami konsep perkalian dan pembagian namun terbatas pada satu cara tertentu saja. Mereka dapat bekerja mandiri namun sesekali membutuhkan arahan guru. Sisanya belum memahami konsep perkalian dikaitkan dengan penjumlahan yang mereka pelajari di Fase sebelumnya. Menilik kondisi kelas tersebut, guru dapat melakukan strategi berikut, kecuali…
    a. Memberikan pendampingan khusus untuk siswa dengan kemampuan di bawah rata-rata dan tetap merekomendasikan mereka untuk tetap naik kelas dengan catatan mengenai perkembangan belajar siswa, kekuatan, dan strategi belajar yang tepat bagi siswa tersebut.
    b. Mengajak siswa dengan kemampuan di atas rata-rata untuk berbagi cara belajarnya kepada teman-teman sekelasnya. Guru juga melakukan pengelompokan di mana setiap kelompok beranggotakan siswa dari 3 level kemampuan yang berbeda agar mereka dapat saling mendorong dan menginspirasi.
    c. Memberikan pengayaan pada siswa dengan kemampuan di atas rata-rata dengan mendorong mereka untuk mendalami perkalian dan pembagian dengan metode yang lebih bervariasi atau dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
    d. Merekomendasikan siswa dengan kemampuan di atas rata-rata untuk mengikuti program akselerasi dan merekomendasikan siswa dengan kemampuan di bawah rata-rata untuk tinggal kelas agar dapat dibantu mencapai CP sesuai fasenya.
  12. Perhatikan pernyataan-pernyataan mengenai Profil Pelajar Pancasila berikut:
    1. Terdiri dari 5 kompetensi yang merujuk pada setiap sila dalam Pancasila.
    2. Merupakan pengertian dari pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.
    3. Terdiri dari 6 elemen yang saling berkaitan satu sama lain.
    4. Merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional.
    5. Menjadi acuan utama untuk membangun karakter serta kompetensi peserta didik di jenjang Sekolah Dasar.
    6. Dicapai melalui intrakurikuler, ekstrakurikuler, projek, dan budaya sekolah.
      Pernyataan yang tepat ditunjukkan oleh nomor:
      A. 1, 2, 4, 5
      B. 2, 3, 4, 6
      C. 1, 3, 4, 6
      D. 2, 4, 5, 6
  13. Berikut ini merupakan CP Bahasa Indonesia Fase D, elemen Menyimak. Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Dari 4 pilihan berikut, yang merupakan bukti bahwa siswa telah memahami CP adalah…
    A. Siswa hafal puisi-puisi dari penyair kenamaan dan mampu menuliskan atau mendeklamasikannya kembali tanpa kesalahan.
    B. Siswa mendeskripsikan makna dari puisi/prosa serta emosi yang ditangkap dari puisi tersebut dan melakukan bedah karya dengan menggunakan beberapa sudut pandang yang berbeda.
    C. Siswa percaya diri untuk mendeklamasikan karya puisi/prosa di forum besar dan mampu mewakili kelas atau sekolah untuk mengikuti lomba sastra antar sekolah.
    D. Siswa mampu menulis puisi dengan menggunakan tanda baca dan huruf kapital yang tepat.
  14. Dari beberapa pilihan berikut, mana yang memberikan gambaran proses yang benar dalam menyusun program kerja
    A. Menetapkan target kinerja (dampak, hasil, dan keluaran) – menyusun proses menghasilkan keluaran – menentukan kebutuhan sumber daya
    B. Menentukan kebutuhan sumber daya – menyusun proses menghasilkan keluaran – menetapkan target kinerja (dampak, hasil, dan keluaran)
    C. Identifikasi masalah – menetapkan target kinerja (dampak, hasil, dan keluaran) – menyusun proses menghasilkan keluaran – menentukan kebutuhan sumber daya
    D. Menyusun proses menghasilkan keluaran – menentukan kebutuhan sumber daya
  15. Dengan bertransformasi, pengawas sekolah bukan hanya sebagai supervisor, tetapi juga sebagai coach, trainer, mentor, dan fasilitator yang dapat memberdayakan sekolah. Sebagai fasilitator, pengawas sekolah …
    A. membantu/memberi kemudahan kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya
    B. menghantarkan guru dan kepala sekolah untuk mencapai tujuan yang diharapkan
    C. melakukan supervisi akademik dan supervisi manajerial terhadap sekolah binaannya
    D. membagikan pengalamannya untuk membantu guru dan kepala sekolah mengembangkan dirinya
  16. Mindfulness dapat diartikan sebagai…
    A. Kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat ini dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan
    B. Menyadari emosi-emosi yang muncul dan mampu mengenali alasan kehadiran emosi tersebut
    C. Kesadaran yang muncul saat seseorang menarik napas dan menghembuskan napas
    D. Melakukan aktifitas sehari-hari dengan penuh kesadaran
  17. Berikut adalah potongan kalimat CP dari Bidang Studi IPAS untuk Fase C (digunakan untuk soal nomor 3 – 5):
    Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi dan cahaya) peserta didik mendemonstrasikan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi serta mengusulkan upaya-upaya individu maupun kolektif yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta penemuan sumber energi alternatif yang dapat digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.
    Dari kalimat CP di nomor 3, Guru kemudian menyusun kalimat-kalimat Tujuan Pembelajaran sebagai berikut:
    1. Siswa mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis energi bunyi dan cahaya serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
    2. Siswa mengidentifikasi macam-macam energi dan pemanfaatannya
    3. Siswa menyajikan laporan program penanganan krisis energi
    4. SIswa menganalisis pemakaian energi di rumah dan lingkungan sekitarnya

Urutan rangkaian Alur Tujuan Pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami topik energi secara utuh dan optimal adalah…
A. 2 – 1 – 4 – 3
B. 2 – 4 – 1 – 3
C. 1 – 2 – 3 – 4
D. 1 – 4 – 2 – 3

  1. Elemen-elemen dalam Kurikulum Operasional Sekolah adalah: Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Berikut ini pernyataan yang benar terkait ketiga elemen tersebut adalah…
    A. Satuan pendidikan boleh merumuskan mandiri atau memodifikasi kalimat CP. Sementara TP dan ATP dirumuskan oleh pemerintah dan sifatnya terpusat (tidak boleh dimodifikasi).
    B. CP ditentukan pemerintah dan sifatnya terpusat (tidak bisa diubah/dimodifikasi). Namun TP dan ATP bisa dirumuskan mandiri atau dimodifikasi oleh satuan pendidikan.
    C. Satuan pendidikan tidak boleh merumuskan atau memodifikasi CP, TP, dan ATP
    D. Satuan pendidikan boleh merumuskan CP, TP, dan ATP secara mandiri.
  2. Berikut ini adalah ruang untuk mendorong sekolah untuk melakukan refleksi:
    1. Sekolah baru saja selesai menerapkan pembelajaran berbasis proyek.
    2. Sekolah genap setahun menjalankan Kurikulum Merdeka.
    3. Sekolah mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi.
    4. Sejumlah siswa sekolah didapati terlibat dalam perkelahian antarpelajar baru-baru ini.
      A. Nomor 1 dan 2 saja yang benar.
      B. Nomor 1, 2, 4 saja yang benar.
      C. Nomor 1, 2, 3 saja yang benar.
      D. Semua jawaban benar.
  3. Berikut ini merupakan pernyataan yang sesuai dengan pengertian pengorganisasian pembelajaran adalah …
    A. Cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu.
    B. Usaha satuan pendidikan dalam menentukan peraturan dan kebijakan yang akan diimplementasikan dalam satu tahun ajaran.
    C. Usaha kepala satuan pendidikan dan jajaran tenaga pengajar dalam menentukan jadwal pembelajaran per kelas untuk satu tahun ajaran.
    D. Cara satuan pendidikan menentukan jumlah mata pelajaran sesuai kurikulum berlaku dalam satu rentang waktu.
  4. Berikut merupakan komponen yang perlu diperhatian dalam pengaturan penjadwalan pembelajaran, antara lain …
    A. Jumlah tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Jumlah peserta didik dan jumlah tenaga pengajar yang tersedia
    B. Program Tahunan, metode pembelajaran dan Kalender Akademik
    C. Program Tahunan, Pemetaan muatan belajar dan tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
    D. Struktur Kurikulum, Muatan Belajar dan alokasi waktu per Muatan Belajar
  5. Pilihlah pernyataan yang tepat berikut ini:
    1) Pemahaman adalah hasil serangkaian proses pengalaman belajar seseorang yang sifatnya personal, unik, dan dinamis, tergantung pada pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan sekitar.
    2) Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan memahami di level C2.
    3) Untuk memahamkan suatu konsep, maka siswa perlu berlatih mengerjakan lebih banyak soal berulang-ulang
    4) Pemahaman adalah hasil serangkaian proses berlatih terus menerus (drilling) dan membutuhkan daya ingat dan daya tangkap tinggi.
    A. 3 dan 4
    B. 1 dan 3
    C. 2 dan 3
    D. 1 dan 2
  6. Karakteristik satuan pendidikan yang dirumuskan berdasarkan hasil analisis konteks satuan pendidikan perlu menggambarkan keunikan sekolah yang meliputi hal-hal berikut, kecuali…
    A. Guru dan tenaga kependidikan
    B. Sosial dan budaya
    C. Peserta didik
    D. Luas bangunan sekolah
  7. Pada struktur Kurikulum Merdeka terdiri dari dua kegiatan utama yaitu, pembelajaran intrakulikuler, dan projek penguatan profil pelajar pancasila. Berikut ini manakah pernyataan yang tepat mengenai projek penguatan profil pelajar pancasila…
    A. Tema projek ditentukan oleh satuan pendidikan
    B. Penilaian akan terintegrasi dengan penilaian mata pelajaran
    C. Tidak terikat dengan mata pelajaran apapun
    D. Alokasi waktu digabung dengan kegiatan ekstrakulikuler
  8. Menumbuhkan partisipasi aktif murid melalui interaksi guru, murid dan sumber belajar, merespon positif partisipasi murid, menunjukkan sikap terbuka terhadap respon murid, menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar merupakan komponen pada instrumen supervisi akademik yang mengamati aspek ….
    A. Pemanfaatan sumber belajar
    B. Pelibatan murid dalam pembelajaran
    C. Penerapan stategi pembelajaran yang mendidik
    D. Penerapan pendekatan kontekstual
  9. Berdasarkan CP PJOK Fase C berikut ini : Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak, dilandasi dengan penerapan konsep dan prinsip gerak yang benar, menerapkan konsep dan prinsip aktivitas untuk pengembangan kebugaran jasmani, serta pola perilaku hidup sehat, menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu yang lebih lama secara konsisten, serta meyakini nilai-nilai aktivitas jasmani. Dari deskripsi CP tersebut, manakah yang merupakan pembelajaran bermakna, yang dapat terus dibawa oleh siswa ke dalam kehidupan sehari-hari?
    A. Kemampuan mengenali dan memodifikasi aneka gerak sesuai konsep dan prinsip gerak yang benar.
    B. Kemampuan melakukan berbagai gerak olahraga dengan konsep dan prinsip gerak yang benar.
    C. Penerapan pengembangan kebugaran jasmani serta pola perilaku hidup sehat secara konsisten sebagai perilaku tanggung jawab personal dan sosial.
    D. Memunculkan rasa sportivitas secara konsisten dalam kehidupan sehari-sehari melalui olah raga yang diminati dan dikuasainya.
  10. Di bawah ini merupakan pernyataan yang tepat mengenai konsep, tujuan, dan strategi pengembangan modul ajar, kecuali..
    A. Modul ajar bertujuan untuk memandu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Komponen dalam modul ajar wajib disusun secara lengkap dan memenuhi semua unsur yang telah ditetapkan.
    B. Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit atau topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
    C. Kriteria pengembangan modul ajar adalah esensial, menarik, bermakna dan menantang, relevan dan kontekstual serta berkesinambungan dan bermakna.
    D. Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
  11. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran emosi adalah …
    A. Melihat roda emosi Plutchik dan bertanya ke diri sendiri “emosi apa yang sedang kurasakan?”
    B. Mengambil napas dengan rileks ketika pikiran atau suasana hati sedang kalut dan memberi nama emosi yang dirasakan
    C. Semua jawaban benar.
    D. Mengidentifikasi emosi yang kerap dirasakan dan menggambarkan gunung es emosi (emotion ice berg) untuk melihat emosi-emosi lain apa yang mengiringi.
  12. Berikut adalah potongan kalimat CP dari Bidang Studi IPAS untuk Fase C (digunakan untuk soal nomor 3 – 5):
    Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi dan cahaya) peserta didik mendemonstrasikan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi serta mengusulkan upaya-upaya individu maupun kolektif yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta penemuan sumber energi alternatif yang dapat digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.
    Dari potongan kalimat tersebut, manakah pernyataan yang kurang tepat…
    A. Jenis-jenis perubahan wujud dan energi merupakan salah satu konten pada CP ini.
    B. Mendemonstrasikan pemahaman konsep gelombang (bunyi dan cahaya) merupakan salah satu kompetensi pada CP ini.
    C. Mendeskripsikan dan analisis/pemahaman terkait konsep merupakan salah satu kompetensi pada CP ini.
    D. Konsep gelombang bunyi dan gelombang cahaya merupakan salah satu konten pada CP ini.
  13. Ketika memfasilitasi refleksi penerapan pembelajaran berbasis projek, Bu Marja menggunakan alur 4P. Kompetensi fasilitasi yang mana yang digunakan ketika memilih alur ini?
    A. Kompetensi visualisasi
    B. Kompetensi interaksi
    C. Kompetensi partisipasi
    D. Kompetensi merancang proses
  14. Ibu Sri merupakan salah satu kepala sekolah yang didampingi oleh Bapak Ahmad. Pada sebuah sesi coaching, di tengah-tengah sesi, Ibu Sri sesenggukan menangis sambil menceritakan permasalahan yang sedang dia hadapi. Respons mana di bawah ini yang TIDAK mencerminkan pola pikir seorang coach?
    A. Bapak Ahmad mengajak Ibu Sri untuk fokus pada masa depan.
    B. Bapak Ahmad memusatkan perhatian pada permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Sri.
    C. Bapak Ahmad menerima situasi dengan tenang dan tidak menjadi emosional.
    D. Bapak Ahmad memelihara rasa ingin tahunya yang besar terhadap apa yang membuat Ibu Sri memiliki perasaan yang pada saat itu dia rasakan.
  15. Urutkanlah keempat pernyataan di bawah ini menjadi tahapan perencanaan yang sesuai dengan metode Backward Design. \a) Siswa memeriksa, menguji dan melakukan penilaian terhadap keabsahan sumber-sumber sejarah dan kebenaran laporan suatu peristiwa sejarah melalui berbagai metode. \b) Siswa mampu melakukan penelitian sejarah lokal dan sejarah nasional (peristiwa atau tokoh lokal dan nasional) dengan menerapkan langkah-langkah mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi), analisa dan sintesa sumber (interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi). \c) Siswa selalu kritis terhadap informasi yang diterima dengan cara menguji otentisitas dan kredibilitas suatu peristiwa lampau sehingga dapat membandingkan dengan kehidupan masa kini dan membuat proyeksi masa depan
    A. C – B – A
    B. B – A – C
    C. A – B – C
    D. B – C- A
  16. Simak ilustrasi berikut:
    Sekelompok tim fasilitasi projek sedang mencoba memodifikasi modul projek. Mereka memilih untuk memodifikasi modul yang sudah ada karena sekolahnya belum terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran berbasis projek. Sementara itu sekolah mereka berada di wilayah kota kecamatan yang sedang berkembang. Di tengah perkembangan tersebut terdapat kondisi di mana masyarakat menjadi semakin sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Sikap saling membantu antar sesama masyarakat semakin memudar padahal terdapat ajaran leluhur untuk bisa menjaga silaturahmi dan bersikap saling membantu. Akhirnya tim fasilitasi projek tersebut memilih sebuah modul dengan keterangan sebagai berikut:
    Tema : Kearifan Lokal
    Topik : Tradisi Lisan dan Budaya Bertutur
    Konten : Pelestarian alam menurut ajaran tradisi
    Tujuan Dimensi : Mandiri, Kreatif
    Kegiatan Kunci : Mewawancarai tokoh masyarakat, observasi, kunjungan, dsb
    Asesmen : Tes, kinerja
    Produk akhir : Membuat podcast/rekaman suara mengenai tradisi pelestarian alam
    Berangkat dari kondisi tersebut, apa langkah modifikasi modul projek yang paling tepat untuk dilakukan?

A. Langkah 1 Identifikasi: Memahami profil modul projek yang akan dimodifikasi kemudian mengidentifikasi hal-hal yang akan disesuaikan.\Langkah 2 Modifikasi: Mengubah konten menjadi pelestarian ajaran untuk menjaga hubungan antar masyarakat, menambah dimensi bergotong royong, dan mengubah produk akhir menjadi video pelestarian tradisi.\Langkah 3 Selaraskan: Memeriksa kembali kesinambungan antara isu atau tema yang dibahas, dimensi (tujuan projek), serta profil dan kebutuhan sekolah.
B. Langkah 1 Koneksikan: Memeriksa kesinambungan antara isu atau tema yang dibahas, dimensi (tujuan projek), serta profil dan kebutuhan sekolah.\Langkah 2 Modelkan: Mengubah konten menjadi pelestarian toleransi, menambah dimensi bergotong royong, dan mengubah produk akhir menjadi poster pelestarian tradisi lisan.\Langkah 3 Petakan: Mengidentifikasi kembali komponen modul untuk mengonfirmasi perubahan yang dilakukan.
C. Langkah 1 Konfirmasi: Memeriksa kaitan antara isu atau tema yang dibahas, dimensi (tujuan projek), serta profil dan kebutuhan sekolah.\Langkah 2 Eksekusi: Mengubah konten menjadi pelestarian tradisi gotong royong, menambah dimensi kreativitas dan bergotong royong, serta mengubah produk akhir menjadi pameran budaya.\Langkah 3 Bandingkan: Membandingkan modul asal dan modul hasil modifikasi.
D. Langkah 1 Sesuaikan: Mengubah konten menjadi pelestarian adat lokal masyarakat, menambah dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berkahlak mulia, dan mengubah produk akhir menjadi kampanye pelestarian budaya.\Langkah 2 Hubungkan: Memeriksa kaitan antara isu atau tema yang dibahas, dimensi (tujuan projek), serta profil dan kebutuhan sekolah.\Langkah 3 Jabarkan: Mendiskusikan kembali perubahan-perubahan yang telah dilakukan.

  1. Berikut ini adalah gambaran peran penting fasilitator yang paling tepat dalam percakapan kelompok.
    A. Fasilitator akan bersikap netral ketika anggota kelompok memiliki pendapat yang bertentangan.
    B. Fasilitator akan membantu memetakan fakta dengan lebih objektif
    C. Fasilitator dapat memberikan saran yang bijak ketika menyusun rencana tindak lanjut.
    D. Fasilitator dapat memandu kelompok untuk mencapai tujuan dari percakapan secara lebih efektif.
  2. Berikut ini yang merupakan acuan utama dalam pengembangan desain kurikulum adalah …
    A. Perkembangan teknologi
    B. Kemajuan ilmu pengetahuan
    C. Kebutuhan dan karakteristik Murid
    D. Perubahan zaman
  3. Terdapat beberapa prinsip yang mendasari pengembangan kegiatan projek di sekolah. Misalnya kegiatan projek harus mendasarkan kegiatan pembelajarannya pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran. Oleh karenanya, satuan pendidikan sebagai penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan pendidikan. Peserta didik bisa terhubung dengan komunitas di sekitarnya dan belajar melampaui tembok sekolah. Tema-tema projek yang disajikan juga sebisa mungkin dapat menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing. Dengan mendasarkan projek pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan peserta didik dapat mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.\Dua prinsip pengembangan projek yang paling tergambar di dalam penjelasan tersebut adalah:
    A. Komprehensif dan Berpusat Pada Komunitas
    B. Integratif dan Multidisiplin
    C. Kontekstual dan Eksploratif
    D. Tematik dan Holistik
  4. Apa produk/fitur yang ada dalam Platform Merdeka Mengajar?
    A. Pelatihan Mandiri dan Video Aspirasi
    B. Bukti Karya Saya dan Bukti Karya Anda
    C. Perangkat Ajar dan Pelatihan Mandiri
    D. Perangkat Ajar dan Ayo Belajar
  5. Berikut merupakan prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan, kecuali…
    A. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
    B. Sama dengan satuan pendidikan lain yang sejenjang
    C. Kontekstual
    D. Berpusat pada peserta didik
  6. Simak ilustrasi berikut:
    Sebuah sekolah yang terletak di daerah pedalaman yang kaya dengan perkebunan kopi sedang merencanakan kegiatan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Meski berada di pedalaman, masyarakat di sekitar sekolah sudah dapat menikmati fasilitas internet yang biasanya digunakan untuk berkomunikasi. Fasilitas internet tersebut lebih banyak digunakan oleh pemuda pemudi desa untuk mengakses konten hiburan di media sosial. Secara demografis, masyarakat sekitar didominasi oleh usia produktif dari remaja hingga dewasa. Sebagian besar berprofesi sebagai petani dan sebagian kecilnya sebagai pekerja dan pedagang.
    Berdasarkan ilustrasi tersebut, ide projek manakah yang paling sesuai untuk dikembangkan?
    A. Tema projek Suara Demokrasi yang menyasar dimensi Mandiri dan Bernalar Kritis. Peserta didik akan diajak mengidentifikasi persoalan yang terkait dengan isu lingkungan di sekitar sekolah. Kemudian mendorong tenaga produktif di desa menjadi lebih sadar akan hak dan kewajiban yang dimilikinya untuk mendukung pemerintahan desa yang efisien.
    B. Tema projek Gaya Hidup Berkelanjutan yang menyasar dimensi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Melalui projek ini diharapkan peserta didik dapat memahami situasi yang terjadi di masyarakat perihal kemajuan teknologi serta demogradi wilayah sehingga dapat mengoptimalkan hasil kekayaan alamnya secara optimal.
    C. Tema projek Bhinneka Tunggal Ika yang menyasar dimensi Bergotong Royong. Guru-guru akan membantu peserta didik mengolah potensi masyarakat yang beragam. Melalui penggunaan internet yang tepat guna diharapkan peserta didik dapat mengoptimalkan koneksi antar penduduk sehingga dapat bergotong royong membangun masyarakat yang toleran dan sejahtera.
    D. Tema projek Kewirausahaan yang menyasar dimensi Kreatif dan Bergotong Royong. Sekolah akan mendorong kreativitas peserta didik untuk membuat inovasi bagaimana mengoptimalkan potensi perkebunan melalui penggunaan internet, misalnya dengan menghubungkan langsung petani dan pembeli atau membuat dan mempromisikan brand atau merek dagang populer sehingga kesejahteraan masyarakat bisa lebih meningkat.

Demikian, semoga bermanfaat. Salam Sehat dan Bahagia!