Kalau kita bicara pesta, ini tidak sama dengan hura-hura atau mabuk-mabukan. Pesta yang kita maksud di sini adalah rasa syukur yang merupakan cermin kegembiraan dan merupakan sumber kebahagiaan komunitas. - Doni Koesoema A
Halo Sobat Kupuku! Tidak terasa kita sudah sampai di Seri IV Serial Pendidikan Karakter bersama Doni Koesoema A. dengan konteks pembahasan yang unik dan menarik yaitu ‘Pesta, Perayaan, Tradisi dan Selebrasi’. Sebanyak 330+ peserta telah belajar menciptakan perayaan yang positif dan esensial.
Kali ini Doni Koesoema A. selaku narasumber tidak sendirian, beliau ditemani oleh Evy Anggraeny yang merupakan Guru SMA Regina Pacis Jakarta sekaligus Penulis yang berduet dengan beliau dalam buku ‘Inspirasi Praktik Baik Pendidikan Karakter’.
Ketika mendengar judul seri V, banyak sekali pertanyaan yang muncul. Apa kaitan pesta dan perayaan dengan pendidikan karakter warga sekolah? Doni Koesoema pun memaparkan 7 poin kolerasinya, sebagai berikut :
1. Transmisi dan pewarisan nilai-nilai kebaikan
“Tentu ketika kita bicara tentang pendidikan karakter kita membahas tentang pembentukan nilai-nilai yang ada dalam diri individu. Tapi nilai ini bukan sembarang nilai melainkan nilai yang tak lekang oleh zaman dan sudah teruji dari dulu. Kalau di daerah-daerah ada yang namanya pepatah, peribahasa atau kata-kata Mutiara. Maka tradisi harus mentransmisikan/melanjutkan dan mewariskan nilai-nilai kebaikan.”
2. Pembentukan manusia sebagai individu dan makhluk sosial
“Dalam acara perayaan, pesta dan selebrasi, di sini ada unsur manusia sebagai individu yang berpartisipasi. Selain itu ada juga latihan bagaimana kita secara sosial bersama-sama berusaha membangun kehidupan yang lebih baik karena ini merupakan suatu tindakan kebersamaan.”
3. Praktik nilai kebaikan memberikan kegembiraan
“Kalau sesuatu itu berharga dan bernilai yang memang pantas diperjuangkan oleh manusia, biasanya ini memberikan kegembiraan. Pendidikan karakter harus bisa memberikan pengalaman bahwa berbuat baik lebih menggembirakan daripada berbuat sebaliknya. Jadi dimensi kebaikan ini yang memang harus terus ditanamkan melalui Tindakan apresiasi seperti perayaan dan selebrasi.”
4. Komitmen warga sekolah atas nilai-nilai kehidupan dan kemanusiaan
“Dalam konteks perayaan dan tradisi, sebenarnya di sini tercermin komitmen warga sekolah atas nilai-nilai kehidupan dan kemanusiaan. Jadi kalau sekolah klaim punya nilai-nilai tertentu tapi nggak pernah ada ekspresi dan wujudnya dalam komunitas, saya rasa ini sebuah observasi yang keliru. Harus dicek sungguh-sungguh bahwa komitmen warga sekolah atas kemanusiaan yang biasanya tercermin dalam beragam kegiatan. Ini bisa dicek dalam kegiatan tahunan.”
5. Efektif dalam lingkungan yang ramah, tulus dan bersahabat
“Sebenarnya pendidikan karakter itu akan efektif dalam lingkungan yang ramah, tulus, dan bersahabat. Di mana kita bisa cek lingkungan seperti itu? Ini ada pada momen perayaan-perayaan, kumpul-kumpul, pesta kecil dan besar yang dirayakan di sekolah. Jadi hal tersebut merupakan sumber-sumber untuk ngecek apakah lingkungan sekolah tersebut ‘sehat’ atau tidak. Aneh bagi saya jika sekolah tidak menggelar pesta sama sekali.”
6. Penguatan nilai-nilai kebangsaan
“Dalam momen perayaan, kita mengukuhkan diri sebagai warga negara yang punya nilai-nilai, jati diri dan gagasan. Ini merupakan tanda bahwa kita mau memanfaatkan ruang pesta dan perayaan untuk mengimplementasikan ide dan kontribusi.”
7. Simpati, empati dan belarasa
“Pesta, perayaan dan tradisi bisa membuat kita ber-simpati, ber-empati dan ber-belarasa. Jadi prinsip dasar pendidikan karakter itu kita sebagai manusia dalam diri kita harus memiliki kepekaan terhadap orang lain, kalau kita keliru kita minta maaf. Kalau orang lain berhasil kita apresiasi. Tetapi yang penting adalah kalau ada orang berduka, kita juga harus ikut berduka dan kita perlu bergembira bersama orang lain yang bergembira dan ini bisa kita rangkum dalam perayaan tradisi dan selebrasi.”
Sebagai narasumber kedua, Evy Anggraeny melengkapi pemaparan talk show dengan membagikan pengalamannya di SMA Regina Pacis dalam menggelar pesta dan perayaan.
“Kebetulan Hari 17 Agustus di sekolah saya berdekatan dengan hari HUT sekolah, jadi kami tiga hari berturut-turut lumayan pesta, kami isi dengan beragam lomba, jadi itu semacam kegembiraan yang diberikan oleh sekolah.” Ujarnya
Beliau menambahkan bahwa tidak ada yang salah dalam memberikan apresiasi bagi siswa ataupun anggota komunitas sekolah yang berprestasi. Bukan soal kemewahan, melainkan esensi dari apresiasi tersebut.
“Kalau anggota komunitas sekolah kita mencapai keberhasilan menurut saya tidak ada salahnya kita memberikan selebrasi keberhasilan dengan mengucapkan atau memberikan ucapan seperti membuat spanduk atau menuliskan ucapan di papan pengumuman. Itu kan penghargaan kita dan juga cara memberikan contoh kepada siswa untuk meningkatkan motivasi mereka.” Tambahnya.
Berapa peserta dari berbagai daerah di Indonesia pun aktif bertanya, salah satu konteks pertanyaan menarik adalah mengenai banyak orang yang masih menganggap momen selebrasi sebagai ajang hura-hura.
“Siswa kita kebanyakan salah langkah dan suka kebablasan. Contohnya kelulusan mereka konvoy coret-coret baju seragam bahkan ada yg minum-minuman keras. Lantas bagaimana tanggapan nya tentang hal ini dan bagaimana cara menghindarinya?” Ujar Siti Maryam
“Kita bisa membuka paradigma mereka tentang pesta apa dulu yang mau diselenggarakan. Kalau misalnya konteks di awalnya berbeda pengertian dengan teman-teman, nah itu bisa jadi ujungnya salah kaprah misal seperti huru hara, perkelahian, dll. Misal di pesta kelulusan, kita berikan hak kepada siswa untuk melakukan selebrasi terhadap keberhasilan mereka tetapi selebrasinya adalah ucapan syukur, bukan selebrasi yang membahayakan bagi diri sendiri, atau pun orang lain.” Jawab Evy Anggraeny
Menarik sekali bukan pembahasan dari Sesi IV berikut Sobat? Nah, bagi Sobat yang ingin mengetahui lebih lanjut atau belum sempat menonton ulang, silakan kunjungi link berikut untuk menonton rekaman talk show nya ya.
Link Sesi IV : https://web.facebook.com/kupuku.id/videos/448471013123762
Terima kasih untuk Sobat Kupuku yang sudah mengikuti Serial Talk Show Pendidikan Karakter. Sampai jumpa di sesi V!
0 2:
Posting Komentar